Madu dan Racun
gadis itu melangkah kakinya
berjalan perlahan penuh longlai
di tangan kanannya sebotol madu
di tangan kirinya sebotol racun
matanya berkaca dek airmata
menahan kepedihan di jiwa
namun tetap angkuh dan berani
membawa diri di sudut dunia
walau tiada siapa yang tahu
di sebalik wajah yang ayu
terlindung seribu derita yang lara
dibiar diri terus hanyut dilaman maya
dibiar diri terus derita dimamah usia
meski diri di kagumi setiap masa
namun tetap rasa diri tidak sempurna
madu yang di bawa dijadikan penawar
racun yang di bawa dijadikan pelindung
untuk dirinya agar tetap kuat berdiri..
Lukisan Hati,
~isabella ali 2011
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.